Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan Indikator Kierja Utama (IKU) dari Kepala Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, namun realita di lapangan menunjukkan bahwa belum semua perangkat daerah provinsi dan kabupaten/ kota sampai di level UPT/ Cabang Dinas/ hingga kelurahan melaksanakan SKM. Biro/ Bagian Organisasi sebagai koordinator tatalaksana publik seringkali kesulitan dalam mengumpulkan nilai SKM dari masing-masing Unit Pelayanan Publik (UPP) yang nantinya akan direkap menjadi nilai SKM Provinsi/ Kabupaten Kota. Selain permasalahan tersebut, nilai SKM Provinsi dan Kabupaten/Kota juga belum terintegrasi dengan baik dan dampaknya belum terukur dengan baik. 

Nilai kebaruan Aplikasi SukMa-e Jatim adalah adanya penggunaan metode digital dalam melakukan SKM, akses yang mudah dan cepat dalam menghimpun nilai IKM dari masing-masing perangkat daerah karena berbasis QR Code, dan juga adanya integrasi data antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota serta real time dan dapat diakses nilainya oleh masyarakat umum. Fitur-fitur lain dalam SukMa-e Jatim yakni dilengkapi dengan kotak saran perbaikan, kesan dan apresiasi terhadap petugas layanan yang dapat langsung ditindak lanjuti oleh penyelenggara layanan, dan cukup menggunakan smartphone pribadi dalam melakukan SKM. 

Sebelum adanya aplikasi SuKMa-e Jatim pelaksanaan SKM masih dilakukan secara manual menggunakan kertas/ formulir sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menghimpun data dan rawan tidak terarsip dengan baik, kemudian masih membutuhkan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya karena sebagian besar perangkat daerah menggunakan pihak ketiga, dan minimnya jumlah UPP dengan Indeks Pelayanan Prima di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya setelah SukMa-e Jatim diaplikasikan di lingkungan Pemrpov Jatim terdapat beberapa perubahan kondisi seperti SKM yang telah dilaksanakan secara digital/ paperless, anggaran yang digunakan sangat minim karena cukup dengan melakukan print barcode pada kertas dan disajikan dalam akrilik, hasil survei dapat diketahui secara real time karena hanya membutuhkan 1 menit bagi pelanggan dalam mengisi nilai SKM, dan meningkatnya jumlah UPP dengan Indeks Pelayanan Prima di Jawa Timur.